twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Friday 13 September 2013

DPT @biologi ppt

Campak @biologi ppt

BCG @biologi ppt

Varisela @biologi ppt

Artikel Tugas

Cerpen "Jangan Kejar Aku Lagi"

Telinga ppt

Contoh Profil Bahasa Jawa

Soal-soal Kinematika

Sesorah Pengetan Tanggap Warsa Proklamasi

Resensi Buku

Laporan Percobaan Biologi

Laporan Percobaan Kimia

Cerpen Kenapa Ayah Tak Mau Bicara


Kenapa Ayah Tak Mau Bicara
Oleh : Wahyu Ari Wibowo

Pagi yang cerah dan sejuk diwarnaiindahnya birunya langit, menambah kebahagiaan yang dirasakan Sheilla. Seorang gadis belia yang sekarang masih duduk di bangku kelas dua SMP. Kebahagiaan ini dirasakan setelah gadis ini ditembak oleh cowok yang ia idam-idamkan.Cowok itu bernama Raymon, ia sedang duduk di kelas tiga SMP satu sekolahnya.Kebahagiaan ini sangat berarti untuk Sheilla, akan tetapikebahagiaanya tidak pernah lengkap karena sejak dua tahun lalu ibunya tiba-tiba pergi meninggalkannya yang sampai sekarang masih membuat Sheilla penasaran dan kini dia hanya tinggal dengan ayahnya.
Awal mulaSheilla merasakan perasaan yang membuatnya bahagia, yaitu  sejak pertemuannya dengan Raymon pada saat mereka mengikuti kegiatan Pencinta Alam bersama.
            “Wah ganteng banget cowok itu, dia siapa sih Rin ?” tanya Sheilla kepada temanya Rina
            Mau tau banget..ataumau tau aja?? Hehehe..bercanda. Oh dia.., dia ituanak kelas tiga dan sekaligus pembimbing kita, namanya Raymon. Emangnya kenapa ?. Hayoooo… Jangan-jangankamunaksirya???” jawab Rina
            Dasaranakalay…Ah...enggak, cumananyaaja kok...,” sahut Sheilla sambil sesekali menatap cowok idamannya itu.
            Raymon yang mulai tersadar bahwa dari tadi ada yang mengawasinya, mulai berdiri dan berjalankearahSheilla dan Rina. Sambil menampakkan senyumnya yang menawan.
            “Hey...Cewek-cewekcantik, gue lihat-lihat dari tadi kalian padangelihatin gue terus, emangnya ada yang salah ya...?” tanyaRaymon kepada SheilladanRina yang langsung menundukkan kepalanya.
            “Ow...e..enggak kok, enggak papa. Maaf..., bikin kamu gak nyaman ya” jawab Sheilla yang mukanya mulai memerah.
            Maafbuatapa? Santaiaja kali. Enggak papa koq,stw.Eh... tunggu dulu guekayaknya belum pernah lihat lhodech. Lho anggota baru ya?” sahut Raymon dengan gagah.
            “Iya... saya anggota baru dari Pecinta Alam ini, baru ikut kegiatan juga hari ini, maklumkemarenmasihmudikketempatkakek.” jawab Sheilla yang sudah mulai bisa mengontrol dirinya.
            “Oh iya, boleh kenalan gak?Yahhhh… biarenakgitungomongnya.Kenalin gueRaymon anak kelas tiga dan sekaligus pembimbing kaliananak-anakbaru.” ucap Raymon sambil mengangkat tangan kanannya.
            KenalinjugasayaSheilla, anak kelas dua.” jawab Sheilla sambil berjabat tangan.
            Tanpa perlu waktu lama mereka menjadiakrabdan saling mengenal dan Raymon pun langsung berdiri dan mengajak Sheilla jalan-jalan sambil ngobrol. Sheilla pun terlarut dalam suasana, hingga dia lupa bahwa ayahnya sudah menantinya sendiri dirumah.
            Aduhhh.. Ray... kayaknya sudah terlalu sore, aku pulang dulu ya, takutnya aku dicari sama ayahku, karenaakutidakbolehpulangmalam-malam.” ucap Sheilla pada Raymon.
            “Betul juga katamu, kita terlalu asik bicara jadisampai lupa waktudehh... Mau gue anterShell?” tanya Raymon.
            “Nggak usah Ray, aku berani sendiri kok, udahbiasa. Takutnya nanti orang-orang disekitarku salah sangka pas ngelihatkitajalanberdua.” jawab Sheilla yang mulai cemas.
            “Oh.. ya udah, hati-hati dijalanya...” sahut Raymon sambil tersenyum.
            Sheilla yang mulai cemas, bergegas untuk pulang. Sambil berlari agar cepat sampai rumahnya, sesekali Sheilla tersenyum-senyum karena memikirkan pria idamannya itu. Tak lama kemudian sampailah Sheilla di rumah,dimana sesampainya dirumahSheillasudahditungguoleh ayahnya di depan rumah.
            “A..Ayah, sedang apa ayah di sini, hari sudah mulai gelap ayo masukkerumah...” ucap Sheilla kepada ayahnya yang ada didepannya.
            Ayahnya tak berkata-kata sedikitpun hanya menatap keatas langit dan terlihat sedih. Sambil melihat anaknya yang baru pulang, ayah Sheilla mulai beranjak dari tempatnya dan mulai masuk kerumah. Sheilla pun langsung mandi dan mempersiapkan makan malam untuk ayahnya. Mereka pun akhirnya terlarutdalamkebersamaanmakanmalam yang indahmilikmerekan. Akan tetapilagi-lagiSheilla mulai terheran-heran kepada ayahnya yang selalu melamun sendiri. Disinilah mulai muncul rasa penasaran Sheilla kepada ayahnya.
            “Kenapa tidak dimakan makanannya? Tidak enak yamaasakannya?  Maafya yah…, aku tidak bisa memasak yang enaksepertimasakanibu, tapi aku sudah berusahasemampuku.” ucap Sheilla kepada ayahnya yang masih diam.
            Ayahnya tetap diam dan tidak menjawab pertanyaan dariSheilla.
            “Ya sudahlah, aku masuk kekamar dulu ya yah... Mau belajar dulu, besok ada ulangan, Ayah janganlupamakan yang banyakya…” pamit Sheilla kepada ayahnya.
Ayah Sheilla pun juga ikut beranjak kekamarnyatanpamemakanmakanan yang sudahdimasakanaknya dan sambil tiduran serta tetap melamunkan sesuatu yang seakan ada suatu rahasia yang menimbulkan tanda tanya besar.
Sang surya pun menampakkan cahayanya, suara burung berkicau pun mulai terdengardenganmerdunya. Kesibukan sudah mulai terdengar di rumah Sheilla, dimanaSheilla sedang mempersiapkan sarapan untuk ayahnya dan bersiap untuk berangkat ke sekolah. Setelah persiapan selesai Sheilla langsung berangkat menuju sekolahnya. Di perjalanannya tak sengaja dia bertemu dengan Raymon, pangeran impiannya itu.
“Shell... “ panggil Raymon.
            “(HahRaymon ?)” pikir Sheilla sambil menoleh.
            “Oh kamu, kok tumben kamu lewat sini... emangnya rumahkamudimana?” tanya Sheilla sambil mendekati Raymon.
            “Hehehe... ya pinginaja...rumahaku cuma seberang blok sana kok. Eh kok kamu berangkat sendirian, emangnyagak ada yang nganter” ucapRaymon.
            “Emmm...setiap hari aku berangkat sendirian, lagi pula aku juga tidak memiliki kendaraan. Jadinya aku jalan kaki,itung-itung buat olahragalahkan bagus juga buat kesehatan. Apalagi setiap hari ditemani pancaran sang surya yang menawan, segarnya udara pagi yang seakan menemaniku melangkah dan merdunya kicauan burung yang semakin menambah semangat untuk beraktivitas, hehehe..” balas Sheilla dengan wajahnya yang ceria.
            Wahhhpuitisbangetkamu, maujadiartisyabuk.. hehheh. Tapi setuju banget gue, emm... low begitu lho bareng gue aja,gimana?” tanyaRaymon sambil tersenyum.
            Sambil berpikir sejenak akhirnya Sheilla mau menerima tawaran Raymon. Mereka pun berangkat bersama menggunakan motor yang dikendarai Raymon. Sesampainya disekolahSheilla langsung cepat-cepat menuju kelasnya karena ulangan akan segera dimulai.
            “Raymakasih banget ya sudah kasih aku tumpangan, tapi aku duluan ya, karena jam pertama aku ada ulangan” ucap Sheilla yang sedang terburu-buru.
            “Oh ya... sama-sama” jawab Raymon sambil menaruh helmnya.
            Sheilla pun langsung berlari menuju kelasnya. Beberapa jam kemudian terdengarlah bel istirahat, tapi Sheilla juga tak kunjung keluar ruangan dan memilih duduk didalam kelas. Dia hanya duduk dan masih memikirkan ayahnya yang setiap hari sering melamun.
            “Heyy... hayooonglamuninsapa nih? Coba aku tebak, pasti lagi nglamuninRaymon ya...cie…cie… yang lagikasmaranketemupangerannya” goda Rina pada Sheilla.
            “Ah... apaan sih kamu, nggak kok. Bukanitu.” jawab Sheilla.
            Ahhh… Jangan bohongdech... pasti lagi nglamuninRaymonkan, jangan bohong. Kelihatan tuh dari muka kamu” goda Rina lagi.
            “Dibilanginenggak kok,bukan dia.Aku cuma lagi mikirin ayahku saja kok” jawab Sheilla.
            “Ohh... emangnya ayah kamu kenapa, ada masalahya?” tanya Rina.
            “Oh.. nggak papa kok, cumankeingetsesuatuajagitu.” jawab Sheilla yang mulai salah tingkah.
            Tak lama kemudian tiba waktu pulang sekolah, Sheilla pun mulai keluar dari ruangannya. Sesampainnya di pintu gerbang sekolah Sheilla pun tak menyangka kalau dia sudah ditunggu oleh Raymon.Raymon pun langsung menghampiri Sheilla dan mengajak Sheilla pergi kesuatu tempat yang Sheilla tidak tahu.
            “Heyy... ayo ikut...!” ajak Raymon.
            “Kemana?” sahut Sheilla dengan lantang.
            “Ayo ikut Ana, nanti kamu juga tahu sendirikok, adakejutan yang spesialbuatkamu.” ucap Raymon sambil menaiki motornya.
            “Tapi….!!! UcapSheilla.
            “Udah, gakusahpaketapi-tapian. Ayo ikutakuaja, cumansebentarkok..”jawabRaymon.
            “Ya udahdech... aku ikut aja, tapi jangan terlalu sore pulangnyaya” jawab Sheilla yang mulai gembira.
            “Siapbosss...???” sahut Raymon dengankeras.
            Mereka pun langsung menuju sebuah bukit yang dipenuhi dengan ilalang. Mereka berjalan menuju sebuah batu besar yang berada ditengah-tengahpadang ilalang tersebut, dan mereka pun duduk berdua sambil melihat pemandangan padang ilalang disekitarnya.
            “Wahhhh indah banget... Pemandangannya indah banget... Baru kali ini aku ngeliahat pemandangan seindah ini” ucap Sheillla yang terkagum-kagum.
            “Emangnyakamu nggak pernah jalan-jalan atau pergi kemanagitu?” tanya Raymon yang juga ikut bahagia.
            “Oh... sejak aku ditinggalkan oleh ibuku, aku hanya dirumah saja dan melakukan kegiatan rumah. Selesai sekolah pun aku langsung pulang kerumah dan jarang main. Apalagi harus ngejagain ayahku” jawab Sheilla yang mulai sedih.
            “Upps... Sorry ya gue buat lho sedih” ucap Raymon yang mulai simpati melihat Sheilla.
            “Nggak papa... santaiaja, udah biasakoq” jawab Sheilla.
            “Shell, sebenarnyague ngajak lho kesini guemau bicara sesuatu yang penting sama lho, tapi lho jangan marah ya...” ucap Raymon yang mulai mendekati Sheilla.
            “Bilang saja, aku gakbakalan marah koq. Gini-gini aku bisa jaga rahasialhoh. Eh ngomong-ngomongmaungomongapa, kayaknyaseriusbanget” jawab Sheilla.
            “Gini, sejak pertama gue ngelihat lho, entah ada suatu hal yang enggak gue ngerti. Gue juga nggak tau apa itu, tapi guemau jujur Shellmungkin rasa itudating darikamu. Setiapguejalandandeketamalho, hatiguerasanyaberdebar-debar terusnggakhanyaitupastikepikirankamuterussaatakumautidur. Mungkinini rasa cintakupadamu Shell danguehanya mau bilang, kalau sebenarnya gue suka ama lhoShell, guesangatcintaamalho Shell. Mau gakkamujadicewekaku?” ucap Raymon dengan serius.
            Sheilla diam sejenak karena terkejut apa yang dikatakan oleh Raymondan kemudian memandang Raymon dengan penuh perasaan karena Sheilla merasakan suatu hal yang belum pernah dia rasakan selama ini.
            E..e… Sebenarnya a..aku juga suka sama kamu Ray, pertama kali akulihatkamuakuudahsukasamakamudansaat melihat kamu hatiku terasa berdebar-debar. Pada saat itulah aku yakin bahwa aku jugatelah jatuh cinta dengan kamu” jawab Sheilla dengan perasaan yang mulai tidak karuan.
            “BeneranShelll???? Kamujugasukasamaaku…” sahutRaymondengankeras.
            “Emmm… iya Ray, akusukasamakamudan a… akumaujadipacarkamu Rey” jawabSheillasambilmalu-malu.
            “Yesssss…. Akhirnyabidadarikudatanagkepadaku. TerimakasihTuhan, kauberikandiauntukkuuuu…. Terimakasih Shell kamumaungebukahatikamubuataku, gue saying kamu” teriakRaymondengankeras.
            “Iya…iya Rey… sama-sama” jawabSheilla.
            “Guejanji Shell gueakanjagainkamudanakanselalu saying amakamu, tidakhanyaitu g uepastingelindunginkamudariapapunjuga” ucapRaymondengangagah.
            Akhirnya mereka pun saling berpelukan diatas batu besar itu. Mereka pun resmi menjadi pasangan kekasih dan kemudian mulai bermesraan di atas batu itu juga. Sheilla yang merasakan hal itu hanya bisa beryukur, karena akhirnya dia punya kekasih yang tulus mencintainya.
            Tak lama kemudian waktu sudah menunjukkan pukul lima sore,Sheilla harus bergegas untuk pulang kerumahnya.
            “Raysorry ya kita lanjutkan besok saja jalan-jalannya, mumpung besok hari minggu. Sekarang aku harus cepat-cepat pulang” ucap Sheilla kepada Raymon.
            “OK, gue yang nganter lho pulang ya, takutnya lho kemalaman sampai rumah” jawab Raymon.
            “Ya sudah...ayo...” sahut Sheilla.
            Sesampainnyadirumah, pemandangan seperti biasa. AyahSheilla melamun lagi di samping pintu sambil menatap kelangit. Sheilla pun mengajaknya masuk kerumah.
            “Ayah ayo masuk, sudah hampir malam ayo kita makan malam bersama” ucap Sheilla sambil menggadengtangan ayahnya masuk kerumah.
            Setelah Sheillaselesai mandi dan bersih-bersih,Sheilla dan ayahnya makan malambersama. Tapi pemandangan tampak berbeda, lagi-lagi ayahnya tidak mau makan lagi. Beberapa hari ini ayahnya tidak mau makan dan lebih sering melamun. Sheilla pun sudah tidak bisa menahan kesabarannya, muncullah amarah Sheilla yang sudah tidak bisa dibendung lagi karena sudah tidak bisa menghadapi ayahnya yang terus berdiam diri.
            “Cukup... sebenarnya ayah ini kenapa? Setiap hari hanya melamun saja, setiap hari aku bangun pagi dan menyiapkan makanan untuk ayah, aku relakan belajarku sampai larut malam. Itu semua karena aku sayang sama ayah, tapi apa...apa balasannya. Ayah tidak mau makan, tidak mau bicara sedikitpun, aku sudah cukup sabar ayah. Tapi kenapa ayah tetap saja tidak berubah, sebenarnya apa yang ayah sembunyikan dariku sehingga ayah sering melamun sendiri, apa tentang kepergian ibu yang tak aku mengeti?” ucap Sheilla yang mulai marah dan meneteskan air matanya.
            Mendengar kata-kata dari Sheilla, hati ayah Sheilla kini mulai tersentuh. Pada saat itu pula ayahnya mulai bicara.
            “Maafkan aku nak, aku memang hanya bisa menyusahkanmu. Aku memang tidak berguna, tapi itu semua karena aku sayang kepadamu” ucap
            “Apa...ayah bilang sayang, sayang dari mana. Orang tua mana yang mewujudkan rasa sayangnya dengan melamun dan tidak pernah memberikan perhatian serta kasih sayang kepada anaknya. Apa maksud dari semua ini ayah, aku mulai curiga kenapa ibu meninggalkan ayah. Itu pasti karena ayah tidak pernah mau memberikan kasih sayang ayah kepada ibu dan hanya memikirkan kepentingan ayah sendiri.iyakan..!!!” jawab Sheilla yang semakin marah.
            “Kamu bicara apa, kamu salah nak. Ibumu meninggalkan kita bukan karena ayah, tapi karena dia yang tidak sayang pada kita. Dia lebih memilih lelaki lain dari pada ayah, sejak ayah merantau ternyata ibumu diam-diam selingkuh. Disitulah ayah sangat sedih dan patah hati, selain itu aku menyembunyikannya darimu karena ayah takut kamu pastiakan kecewa dan sangat bersedih” jawab ayahnya lagi kepada Sheilla dengan sedih.
            “Jadi ini yang membuat ayah sering melamun dan tidak bersemangat, jadi ini. Kenapa ayah tidak katakan padaku dari dulu... Kenapa????” sahut Sheilla sambil menangis.
            “Maafkan ayah nak, itu karena ayah sayang padamu dan tidak ingin membuat kamu kecewa” jawab ayahnya sambil memeluk anaknya.
            Dari kejadian yang dialaminya, kini Sheillapercaya, bahwa jalan yang ditunjukkan oleh Tuhan memang sudah yang terbaik. Kini dia juga menjadi lebih dewasa dan tahu bahwa kesetiaan itu penting, serta jangan pernah menghianati satu sama lain. Walaupun kebahagiannya tidak pernah lengkap dengan kehadiran ibunya, tapi dia tetap bangga karena masih memiliki ayah dan kekasih yang masih menyayanginya selalu.


PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama                          :    Wahyu Ari Wibowo
NPM                          :    12144600057
Program Studi            :    PendidikanGuru SekolahDasar
Fakultas                      :    Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Karya Sastra       :    Cerpen “Kenapa Ayah Tak Mau Bicara”
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karyas astra yang saya tulis ini benar-benar merupakan pekerjaan saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau hasil pemikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa karya sastra ini hasil jiplakan,saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.


Yogyakarta, 07 April 2013
Yang membuat pernyataan,



Wahyu Ari Wibowo
NPM. 12144600057