Kenapa Ayah Tak Mau
Bicara
Oleh
: Wahyu Ari Wibowo
Pagi
yang cerah dan sejuk diwarnaiindahnya birunya langit, menambah kebahagiaan yang
dirasakan Sheilla. Seorang gadis belia yang sekarang masih duduk di bangku kelas
dua SMP. Kebahagiaan ini dirasakan setelah gadis ini ditembak oleh cowok yang
ia idam-idamkan.Cowok itu bernama Raymon, ia sedang duduk di kelas tiga SMP
satu sekolahnya.Kebahagiaan ini sangat berarti untuk Sheilla, akan tetapikebahagiaanya
tidak pernah lengkap karena sejak dua tahun lalu ibunya tiba-tiba pergi
meninggalkannya yang sampai sekarang masih membuat Sheilla penasaran dan kini dia
hanya tinggal dengan ayahnya.
Awal
mulaSheilla merasakan perasaan yang membuatnya bahagia, yaitu sejak pertemuannya dengan Raymon pada saat
mereka mengikuti kegiatan Pencinta Alam bersama.
“Wah ganteng banget cowok itu, dia
siapa sih Rin ?” tanya Sheilla kepada temanya Rina
“Mau
tau banget..ataumau tau aja?? Hehehe..bercanda. Oh
dia.., dia ituanak
kelas tiga dan sekaligus pembimbing kita,
namanya Raymon. Emangnya kenapa ?.
Hayoooo… Jangan-jangankamunaksirya???” jawab Rina
“Dasaranakalay…Ah...enggak, cumananyaaja kok...,” sahut Sheilla sambil
sesekali menatap cowok idamannya itu.
Raymon yang mulai tersadar bahwa
dari tadi ada yang mengawasinya,
mulai berdiri dan berjalankearahSheilla dan Rina. Sambil menampakkan senyumnya
yang menawan.
“Hey...Cewek-cewekcantik,
gue lihat-lihat
dari tadi kalian padangelihatin
gue terus, emangnya ada yang salah ya...?” tanyaRaymon kepada SheilladanRina yang langsung
menundukkan kepalanya.
“Ow...e..enggak kok, enggak papa.
Maaf..., bikin kamu gak nyaman ya” jawab Sheilla yang mukanya mulai memerah.
“Maafbuatapa?
Santaiaja kali. Enggak papa koq,stw.Eh...
tunggu dulu guekayaknya belum pernah lihat lhodech. Lho anggota baru ya?” sahut Raymon
dengan gagah.
“Iya... saya anggota baru dari
Pecinta Alam ini, baru ikut kegiatan juga hari ini, maklumkemarenmasihmudikketempatkakek.”
jawab Sheilla yang sudah mulai bisa mengontrol dirinya.
“Oh iya, boleh kenalan gak?Yahhhh… biarenakgitungomongnya.Kenalin
gueRaymon anak kelas tiga dan sekaligus pembimbing kaliananak-anakbaru.” ucap Raymon
sambil mengangkat tangan kanannya.
“KenalinjugasayaSheilla,
anak kelas dua.”
jawab Sheilla sambil berjabat tangan.
Tanpa perlu waktu lama mereka menjadiakrabdan saling mengenal dan Raymon pun
langsung berdiri dan mengajak Sheilla jalan-jalan sambil ngobrol. Sheilla pun
terlarut dalam suasana, hingga dia lupa bahwa ayahnya sudah menantinya sendiri
dirumah.
“Aduhhh..
Ray...
kayaknya sudah terlalu sore, aku pulang dulu ya, takutnya aku dicari sama
ayahku, karenaakutidakbolehpulangmalam-malam.”
ucap Sheilla pada Raymon.
“Betul juga katamu, kita terlalu asik
bicara jadisampai lupa waktudehh... Mau gue anterShell?”
tanya Raymon.
“Nggak usah Ray, aku berani sendiri
kok, udahbiasa. Takutnya nanti
orang-orang disekitarku salah sangka
pas ngelihatkitajalanberdua.” jawab Sheilla yang
mulai cemas.
“Oh.. ya udah, hati-hati dijalanya...” sahut Raymon
sambil tersenyum.
Sheilla yang mulai cemas, bergegas
untuk pulang. Sambil berlari agar cepat sampai rumahnya, sesekali Sheilla
tersenyum-senyum karena memikirkan pria idamannya itu. Tak lama kemudian sampailah
Sheilla di rumah,dimana
sesampainya dirumahSheillasudahditungguoleh
ayahnya di depan rumah.
“A..Ayah, sedang apa ayah di sini, hari sudah mulai gelap
ayo masukkerumah...” ucap Sheilla kepada ayahnya yang ada didepannya.
Ayahnya tak berkata-kata sedikitpun
hanya menatap keatas langit dan terlihat sedih. Sambil melihat anaknya yang baru
pulang, ayah Sheilla mulai beranjak dari tempatnya dan mulai masuk kerumah.
Sheilla pun langsung mandi dan mempersiapkan makan malam untuk ayahnya. Mereka
pun akhirnya terlarutdalamkebersamaanmakanmalam
yang indahmilikmerekan. Akan tetapilagi-lagiSheilla mulai
terheran-heran kepada ayahnya yang selalu melamun sendiri. Disinilah mulai
muncul rasa penasaran Sheilla kepada ayahnya.
“Kenapa tidak dimakan makanannya? Tidak
enak yamaasakannya? Maafya
yah…, aku tidak bisa memasak yang enaksepertimasakanibu,
tapi aku sudah berusahasemampuku.”
ucap Sheilla kepada ayahnya yang masih diam.
Ayahnya tetap diam dan tidak
menjawab pertanyaan dariSheilla.
“Ya sudahlah, aku masuk kekamar
dulu ya yah... Mau belajar dulu,
besok ada ulangan, Ayah
janganlupamakan yang banyakya…” pamit Sheilla kepada
ayahnya.
Ayah
Sheilla pun juga ikut beranjak kekamarnyatanpamemakanmakanan
yang sudahdimasakanaknya dan sambil tiduran serta
tetap melamunkan sesuatu yang seakan ada suatu rahasia yang menimbulkan tanda
tanya besar.
Sang
surya pun menampakkan cahayanya, suara burung berkicau pun mulai terdengardenganmerdunya. Kesibukan
sudah mulai terdengar di rumah Sheilla,
dimanaSheilla sedang mempersiapkan sarapan untuk ayahnya dan bersiap untuk
berangkat ke sekolah. Setelah persiapan selesai Sheilla langsung berangkat
menuju sekolahnya. Di perjalanannya tak sengaja dia bertemu dengan Raymon,
pangeran impiannya itu.
“Shell...
“ panggil Raymon.
“(HahRaymon ?)” pikir Sheilla sambil
menoleh.
“Oh kamu, kok tumben kamu lewat
sini... emangnya rumahkamudimana?”
tanya Sheilla sambil mendekati Raymon.
“Hehehe... ya pinginaja...rumahaku cuma seberang blok
sana kok. Eh kok kamu
berangkat sendirian, emangnyagak ada yang nganter” ucapRaymon.
“Emmm...setiap hari aku berangkat sendirian, lagi pula
aku juga tidak memiliki kendaraan. Jadinya
aku jalan kaki,itung-itung
buat olahragalahkan
bagus juga buat kesehatan. Apalagi setiap hari ditemani pancaran sang surya
yang menawan, segarnya udara pagi yang seakan menemaniku melangkah dan merdunya kicauan
burung yang semakin menambah semangat untuk beraktivitas, hehehe..” balas Sheilla dengan
wajahnya yang ceria.
“Wahhhpuitisbangetkamu,
maujadiartisyabuk.. hehheh. Tapi setuju banget gue,
emm... low begitu lho bareng gue aja,gimana?” tanyaRaymon sambil tersenyum.
Sambil berpikir sejenak akhirnya
Sheilla mau menerima tawaran Raymon. Mereka pun berangkat bersama menggunakan
motor yang dikendarai Raymon. Sesampainya disekolahSheilla langsung cepat-cepat
menuju kelasnya karena ulangan akan segera dimulai.
“Raymakasih banget ya sudah kasih aku tumpangan, tapi
aku duluan ya, karena jam pertama aku ada ulangan” ucap Sheilla yang sedang
terburu-buru.
“Oh ya... sama-sama” jawab Raymon
sambil menaruh helmnya.
Sheilla pun langsung berlari menuju
kelasnya. Beberapa jam kemudian terdengarlah bel istirahat, tapi Sheilla juga
tak kunjung keluar ruangan dan memilih duduk didalam kelas. Dia hanya duduk dan
masih memikirkan ayahnya yang setiap hari sering melamun.
“Heyy... hayooonglamuninsapa nih? Coba
aku tebak, pasti lagi nglamuninRaymon ya...cie…cie…
yang lagikasmaranketemupangerannya” goda Rina pada
Sheilla.
“Ah... apaan sih kamu, nggak kok. Bukanitu.” jawab Sheilla.
“Ahhh…
Jangan
bohongdech... pasti lagi nglamuninRaymonkan, jangan bohong. Kelihatan tuh dari
muka kamu” goda Rina lagi.
“Dibilanginenggak kok,bukan dia.Aku cuma lagi mikirin
ayahku saja kok” jawab Sheilla.
“Ohh... emangnya ayah kamu kenapa,
ada masalahya?”
tanya Rina.
“Oh.. nggak papa kok, cumankeingetsesuatuajagitu.”
jawab Sheilla yang mulai salah tingkah.
Tak lama kemudian tiba waktu pulang
sekolah, Sheilla pun mulai keluar dari ruangannya. Sesampainnya di pintu
gerbang sekolah Sheilla pun tak menyangka kalau dia sudah ditunggu oleh Raymon.Raymon
pun langsung menghampiri Sheilla dan mengajak Sheilla pergi kesuatu tempat yang
Sheilla tidak tahu.
“Heyy... ayo ikut...!” ajak Raymon.
“Kemana?” sahut Sheilla dengan
lantang.
“Ayo ikut Ana, nanti kamu juga tahu sendirikok, adakejutan yang spesialbuatkamu.”
ucap Raymon sambil menaiki motornya.
“Tapi….!!!
UcapSheilla.
“Udah,
gakusahpaketapi-tapian. Ayo ikutakuaja, cumansebentarkok..”jawabRaymon.
“Ya udahdech... aku ikut aja, tapi
jangan terlalu sore pulangnyaya”
jawab Sheilla yang mulai gembira.
“Siapbosss...???” sahut Raymon dengankeras.
Mereka pun langsung menuju sebuah
bukit yang dipenuhi dengan ilalang. Mereka berjalan menuju sebuah batu besar yang
berada ditengah-tengahpadang ilalang tersebut, dan mereka pun duduk berdua
sambil melihat pemandangan padang ilalang disekitarnya.
“Wahhhh indah banget... Pemandangannya indah
banget... Baru
kali ini aku ngeliahat
pemandangan seindah ini” ucap Sheillla yang terkagum-kagum.
“Emangnyakamu nggak pernah
jalan-jalan atau pergi kemanagitu?” tanya Raymon yang juga ikut bahagia.
“Oh... sejak aku ditinggalkan oleh
ibuku, aku hanya dirumah saja dan melakukan kegiatan rumah. Selesai sekolah pun
aku langsung pulang kerumah dan jarang main. Apalagi harus ngejagain ayahku”
jawab Sheilla yang mulai sedih.
“Upps... Sorry ya gue buat lho
sedih” ucap Raymon yang mulai simpati melihat Sheilla.
“Nggak papa... santaiaja, udah biasakoq” jawab Sheilla.
“Shell, sebenarnyague ngajak lho kesini guemau
bicara sesuatu yang penting sama lho, tapi lho jangan marah ya...” ucap Raymon
yang mulai mendekati Sheilla.
“Bilang saja, aku gakbakalan marah
koq. Gini-gini aku bisa
jaga rahasialhoh. Eh
ngomong-ngomongmaungomongapa, kayaknyaseriusbanget”
jawab Sheilla.
“Gini, sejak pertama gue ngelihat
lho, entah ada suatu hal yang enggak gue ngerti. Gue juga nggak tau apa itu,
tapi guemau jujur Shellmungkin rasa
itudating darikamu. Setiapguejalandandeketamalho, hatiguerasanyaberdebar-debar
terusnggakhanyaitupastikepikirankamuterussaatakumautidur. Mungkinini rasa
cintakupadamu Shell danguehanya mau bilang,
kalau sebenarnya gue suka ama lhoShell,
guesangatcintaamalho Shell. Mau gakkamujadicewekaku?”
ucap Raymon dengan serius.
Sheilla diam sejenak karena terkejut
apa yang dikatakan oleh Raymondan kemudian memandang Raymon dengan penuh
perasaan karena Sheilla merasakan suatu hal yang belum pernah dia rasakan
selama ini.
“E..e…
Sebenarnya
a..aku juga suka sama kamu Ray, pertama
kali akulihatkamuakuudahsukasamakamudansaat melihat
kamu hatiku terasa berdebar-debar. Pada saat itulah aku yakin bahwa aku jugatelah jatuh cinta
dengan kamu” jawab Sheilla dengan perasaan yang mulai tidak karuan.
“BeneranShelll????
Kamujugasukasamaaku…” sahutRaymondengankeras.
“Emmm…
iya Ray, akusukasamakamudan a… akumaujadipacarkamu Rey”
jawabSheillasambilmalu-malu.
“Yesssss….
Akhirnyabidadarikudatanagkepadaku. TerimakasihTuhan, kauberikandiauntukkuuuu….
Terimakasih Shell kamumaungebukahatikamubuataku, gue saying kamu”
teriakRaymondengankeras.
“Iya…iya
Rey… sama-sama” jawabSheilla.
“Guejanji
Shell gueakanjagainkamudanakanselalu saying amakamu, tidakhanyaitu g
uepastingelindunginkamudariapapunjuga” ucapRaymondengangagah.
Akhirnya
mereka pun saling berpelukan diatas batu besar itu. Mereka
pun resmi menjadi pasangan kekasih dan kemudian mulai bermesraan di atas batu
itu juga. Sheilla yang merasakan hal itu hanya bisa beryukur, karena akhirnya
dia punya kekasih yang tulus mencintainya.
Tak lama kemudian waktu sudah
menunjukkan pukul lima sore,Sheilla harus bergegas untuk pulang kerumahnya.
“Raysorry ya kita lanjutkan besok
saja jalan-jalannya, mumpung besok hari minggu. Sekarang aku harus cepat-cepat
pulang” ucap Sheilla kepada Raymon.
“OK, gue yang nganter lho pulang ya,
takutnya lho kemalaman sampai rumah” jawab Raymon.
“Ya sudah...ayo...” sahut Sheilla.
Sesampainnyadirumah, pemandangan
seperti biasa. AyahSheilla melamun lagi di samping pintu sambil menatap
kelangit. Sheilla pun mengajaknya masuk kerumah.
“Ayah ayo masuk, sudah hampir malam
ayo kita makan malam bersama” ucap Sheilla sambil menggadengtangan ayahnya
masuk kerumah.
Setelah Sheillaselesai mandi dan
bersih-bersih,Sheilla dan ayahnya makan malambersama. Tapi pemandangan tampak berbeda, lagi-lagi
ayahnya tidak mau makan lagi. Beberapa hari ini ayahnya tidak mau makan dan
lebih sering melamun. Sheilla pun sudah tidak bisa menahan kesabarannya, muncullah
amarah Sheilla yang sudah tidak bisa dibendung lagi karena sudah tidak bisa
menghadapi ayahnya yang terus berdiam diri.
“Cukup... sebenarnya ayah ini
kenapa? Setiap hari hanya melamun saja, setiap hari aku bangun pagi dan
menyiapkan makanan untuk ayah, aku relakan belajarku sampai larut malam. Itu semua
karena aku sayang sama ayah, tapi apa...apa balasannya. Ayah tidak mau makan,
tidak mau bicara sedikitpun, aku sudah cukup sabar ayah. Tapi kenapa ayah tetap
saja tidak berubah, sebenarnya apa yang ayah sembunyikan dariku sehingga ayah
sering melamun sendiri, apa tentang kepergian ibu yang tak aku mengeti?” ucap
Sheilla yang mulai marah dan meneteskan air matanya.
Mendengar kata-kata dari Sheilla,
hati ayah Sheilla kini mulai tersentuh. Pada saat itu pula ayahnya mulai
bicara.
“Maafkan aku nak, aku memang hanya
bisa menyusahkanmu. Aku memang tidak berguna, tapi itu semua karena aku sayang
kepadamu” ucap
“Apa...ayah bilang sayang, sayang
dari mana. Orang tua mana yang mewujudkan rasa sayangnya dengan melamun dan
tidak pernah memberikan perhatian serta kasih sayang kepada anaknya. Apa maksud
dari semua ini ayah, aku mulai curiga kenapa ibu meninggalkan ayah. Itu pasti
karena ayah tidak pernah mau memberikan kasih sayang ayah kepada ibu dan hanya
memikirkan kepentingan ayah sendiri.iyakan..!!!” jawab Sheilla yang semakin
marah.
“Kamu bicara apa, kamu salah nak.
Ibumu meninggalkan kita bukan karena ayah, tapi karena dia yang tidak sayang
pada kita. Dia lebih memilih lelaki lain dari pada ayah, sejak ayah merantau
ternyata ibumu diam-diam selingkuh. Disitulah ayah sangat sedih dan patah hati,
selain itu aku menyembunyikannya darimu karena ayah takut kamu pastiakan kecewa
dan sangat bersedih” jawab ayahnya lagi kepada Sheilla dengan sedih.
“Jadi ini yang membuat ayah sering
melamun dan tidak bersemangat, jadi ini. Kenapa ayah tidak katakan padaku dari
dulu... Kenapa????” sahut Sheilla sambil menangis.
“Maafkan ayah nak, itu karena ayah
sayang padamu dan tidak ingin membuat kamu kecewa” jawab ayahnya sambil memeluk
anaknya.
Dari kejadian yang dialaminya, kini Sheillapercaya,
bahwa jalan yang ditunjukkan oleh Tuhan memang sudah yang terbaik. Kini dia
juga menjadi lebih dewasa dan tahu bahwa kesetiaan itu penting, serta jangan
pernah menghianati satu sama lain. Walaupun kebahagiannya tidak pernah lengkap
dengan kehadiran ibunya, tapi dia tetap bangga karena masih memiliki ayah dan
kekasih yang masih menyayanginya selalu.
PERNYATAAN
KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Wahyu
Ari Wibowo
NPM : 12144600057
Program Studi : PendidikanGuru
SekolahDasar
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Karya Sastra : Cerpen “Kenapa Ayah Tak Mau Bicara”
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karyas astra yang
saya tulis ini benar-benar merupakan pekerjaan saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau hasil pemikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa karya sastra ini hasil jiplakan,saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Yogyakarta, 07
April 2013
Yang
membuat pernyataan,
Wahyu Ari Wibowo
NPM. 12144600057
0 comments:
Post a Comment